Sinyal yang diterima umumnya berupa perasaan. Hubungan telepati biasanya lebih mudah dilakukan antara orang yang mempunyai hubungan emosi. Misalnya antara ibu/bapak dengan anaknya, abang dengan adik, dua orang yang sedang pacaran, karib kerabat, teman bisnis yang akrab, suami istri dan lain sebagainya.
Telepati berasal dari dua kata yaitu : “tele” berarti “jauh” dan “pathos” berarti “perasaan”. Telepati secara harfiah artinya adalah “merasakan dari jarak jauh”.
Telepati adalah gejala alamiyah yang sudah ada sejak kita masih bayi. Semua anak bayi memiliki kemampuan telepati secara alamiyah. Anak bayi belum mampu mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata kata. Ia menyampaikan dan mengungkapkan keinginannya melalui perasaan yang dipancarkan.
Ketika seorang ibu pergi berbelanja kepasar dan anak bayinya yang masih menyusu ditinggal sedang tidur dirumah, tiba tiba ia merasa gelisah dan ingat pada anak bayinya dirumah. Ia tidak bisa berkonsentrasi untuk belanja, fikirannya hanya tertuju pada bayinya. Air susunyapun mengalir dengan sendirinya, ia tidak bisa menahan keinginannya nuntuk segera pulang menemui bayinya. Ia segera kembali kerumah, dan didapatinya anak bayinya sedang menangis, ia segera menggendong dan menyusui bayinya. Hatinya menjadi tentram dan anak bayinya pun berhenti menangis. Itulah hubungan telepati yang dilakukan seorang bayi kepada ibunya.
Sejak bayi kita sudah mempunyai kemampuan telepati, karena pada anak bayi otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Seiring dengan pertumbuhan usia, peranan otak kiri semakin dominan dan peranan otak kananpun berkurang, maka kemampuan berkomunikasi dengan telepatipun berkurang pula. Sebenarnya kemampuan telepati ini bisa diasah dan dirawat terus dengan melakukan latihan.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari hari kita sering menerima pesan telepati, hanya saja kita kurang begitu memperhatikan. Satu ketika kita ingat seorang teman yang sudah lama tidak jumpa, ketika kita sedang melamun tentang teman tersebut, tiba2 telepon berdering, ternyata telepon dari teman yang sedang kita ingat itu. Ketika anda ingin mengatakan sesuatu, tiba tiba teman yang didepan anda sudah mengucapkannya lebih dahulu. Ketika anda ingin menyusul seseorang yang bersepeda didepan anda, tiba tiba orang itu menengok pada anda. Dan banyak lagi kejadian sehari hari yang kurang kita perhatikan.
Dalam sejarah tercatat nama Emanuel Swedenborgh seorang sarjana Swedia hidup diabad 18. Semula ia lebih cenderung mempelajari ilmu alam tetapi belakangan ia lebih tertarik dengan ilmu ghaib/occoultisme. Dalam suatu rapat yang dihadiri kalangan cendekiawan, tiba tiba Swedenborgh berlarian keana kemari, mukanya pucat penuh kekawatiran. Seperti orang kurang waras ia mengatakan, baru saja terjadi kebakaran besar di Stockholm, rumah sahabatnya terbakar namun rumahnya selamat dari amukan api. Tiga hari kemudian ada kabar dari Stockholm bahwa kota itu mengalami kebakaran besar. Umumnya sinyal telepati akan memancar kuat secara otomatis ketika saat seseorang berada pada kondisi terjepit, tertekan dan terdesak, dan saat seseorang dipengaruhi oleh perasaan emosi, takut, gembira, cemas, yang kuat. Pada saat itu fikiran bawah sadar (otak kanan) lebih dominan daripada fikiran sadar (otak kiri).
Seorang dokter di Perancis bernama Andral mengisahkan suatu peristiwa ketika terjadi pertengkaran antara seorang petani dengan pandai besi. Petani itu mengeluh bahwa setiap malam jam 22 .00 – 24.00 telinganya diganggu suara gemuruh seperti besi beradu sehingga menyebabkan ia tidak bisa tidur.
Mendengar penuturan petani itu, pagi harinya Andral memanggil pandai besi tetangganya dan bertanya kepada pandai besi itu, aktivitas apa saja yang dilakukannya sekitar jam 22.00 – 24.00. Pandai besi itu mengaku bahwa pada jam itu ia bekerja menempa besi sambil membayangkan wajah petani tetangganya yang telah mendholimnya, dan ia berharap suara besi yang ditempanya mampu menembus tembok kamarnya.
Andral lalu berkata:” Baik keinganmu telah tercapai, mulai saat ini hentikanlah ulah jahatmu itu , atau aku adukan engkau kepada polisi” . Malam hari berikutnya pandai besi itu menghentikan kegiatannya tersebut dan petani itupun bisa tidur dengan tenang. Itulah beberapa gejala telepati yang bisa saja terjadi pada diri kita. Kasus serangan mental seperti yang dialami petani itu bisa saja terjadi pada siapapun. Terjadinya biasanya tidak disadari oleh pelaku maupun orang yang mengalami serangan, karena aktivitas ini memang berada pada wilayah fikiran bawah sadar. Untuk menghindari terjadinya serangan mental ini Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun , jangan sampai menyakiti hati tetangga, atau orang disekitar kita. Rasulullah mengingatkan kepada kita :”Takutilah do’a (jeritan) orang yang teraniaya , karena do’a orang yang teraniaya itu di ijabah”.
Keluhan atau jeritan orang yang teraniaya biasanya diikuti dengan emosi yang kuat, ini akan memancarkan sinyal telepati. Karena itu Rasulullah mengingatkan kita agar jangan sampai mendholimi tetangga atau orang lain. Berlaku ramah dan santun terhadap tetangga sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Kita juga dianjurkan untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain. Karena kebencian, kemarahan yang disertai emosi yang kuat juga bisa memancarkan kekuatan telepati . Getaran telepati yang merusak ini disebut juga serangan mental. Untuk melindungi diri dari serangan ini Islam mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun, jangan menyakiti hati orang lain. Disamping itu juga dianjurkan untuk membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nash.
Serangan mental yang berupa telepati ini biasanya terjadi pada orang yang berhubungan dekat atau memiliki hubungan emosi, seperti orang tua dengan anak, antara adik dan kakak, antara tetangga, sahabat karib, pasangan suami istri, orang yang berpacaran, antara majikan dengan karyawan dan lain sebagainya. Pasangan suami istri yang tidak akur , biasanya sering melakukan serangan ,mental antara satu dengan yang lainnya. Kalau sudah begitu ada saja kesialan yang akan dialami oleh rumah tangga itu, rezeki jadi seret, usaha terancam bangkrut, suasana di rumah tidak nyaman, panas dan selalu ingin bertengkar. Soal kecil jadi besar.
Sebagai gambaran yang lebih jelas, silakan jawab pertanyaan ini :
- Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi dimana Anda baru melamunkan suatu makanan yang enak, tiba-tiba ada yang mengantarkan (mentraktir, memberi) Anda makanan yang Anda harapkan itu?
- Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi dimana Anda baru saja membayangkan wajah seorang sahabat sambil mengenangkan manisnya hubungan Anda, dan tiba-tiba sahabat Anda itu menelepon Anda, atau justru tiba-tiba muncul di depan Anda?
- Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi di mana Anda suatu saat pernah berkhayal / berimajinasi / bervisualisasi tentang suatu pergi berkunjung ke luar negeri yang anda inginkan. Tiba-tiba suatu saat Anda mendapatkan bonus liburan dari seseorang / suatu organisasi (kantor Anda, hadiah bank, lucky draw, pemerintah, dll) padahal Anda tidak pernah meminta hal itu pada mereka.
- Pernahkah Anda mengalami suatu kehilangan benda tertentu, namun Anda meyakini bahwa benda itu tidak benar-benar hilang. Kemudian saat Anda rileks, membayangkan benda itu sambil mengingat gunanya dan merasa bahwa benda itu sangat bermanfaat, kemudian tiba-tiba Anda seperti “didorong” pergi ke suatu tempat tertentu, dan “gubrak”, Anda menjumpai benda itu disitu? Padahal rasanya Anda sudah kesitu sebelumnya, dan bahkan Anda tidak ada dugaan bahwa benda itu disitu.
- Pernahkah Anda sedang tertarik dan berminat sekali mengenai suatu topik, kemudian saat berjalan di toko buku/perpustakaan tiba-tiba seperti terdorong melangkah ke rak tertentu, dan tiba-tiba ada suatu sampul buku yang seolah meloncat-loncat dan mengundang Anda untuk dibaca. Dan bum…! Buku itu berisi topik yang sedang Anda cari-cari.
- Pernahkan Anda merasa selalu beruntung karena setiap menginginkan suatu proyek/bisnis, selalu saja ada proyek yang datang, padahal Anda tidak pernah dengan sengaja mengejarnya atau memintanya.
- Pernahkah Anda sedang menginginkan melakukan sesuatu, (misal ingin menuliskan buku), tiba-tiba ada orang yang mengenalkan Anda ke penerbit, bertemu di suatu acara dan berkenalan dengan seorang editor atau orang yang mengajak menulis bersama, dan ada seorang sekretaris yang menawarkan diri bekerja untuk Anda dalam membantu menuliskan buku itu. Semua terjadi seolah kebetulan dan Anda tidak dengan sengaja mengejarnya dan seterusnya.
- Pernahkah Anda mengalami rasa yakin yang luar biasa akan mendapatkan tempat parkir di suatu tempat tertentu pada saat tertentu di mall atau di kantor Anda. Dan kemudian betul, saat Anda tiba di tempat itu, Anda mendapatkan tempat parkir di lokasi persisi yang Anda inginkan sebelumnya.
- Pernahkah Anda ingin sekali berbicara di suatu forum / acara, kemudian Anda membicarakan dengan istri Anda mengenai keinginan itu dan sempat membayangkan beberapa kali. Tiba-tiba saat Anda hadir di acara itu, seseorang yang belum pernah Anda kenal sebelumnya memanggil Anda ke depan dan meminta Anda berbicara mengenai topik yang Anda maksudkan itu?
- Pernahkah Anda menginginkan menikah umur tertentu misal umur 30 tahun, dengan seorang jodoh yang memiliki karakteristik fisik tertentu, misal berkulit putih dan tidak gendut (maaf, bukan bermaksud SARA). Beberapa kali setelah dewasa, bahkan Anda sudah melupakan hal itu, kemudian anehnya semua usaha pernikahan sebelum umur itu dan dengan orang yang berkarakteristik berbeda menjadi gagal. Lucunya pas umur 30 tahun Anda menikah dengan orang yang berkarakteristik seperti itu.
- Pernahkah Anda menginginkan suatu barang sedemikian pingin-nya, bukan untuk Anda sendiri, namun untuk anak bayi Anda. Dan pada saat Anda setelah melahirkan, pulang kerumah, ternyata barang-barang itu sudah ada di rumah Anda. Beberapa diberi orang dan beberapa dipinjamin orang, persis seperti yang Anda inginkan.
- Pernahkah Anda pada suatu ketika tiba-tiba tanpa alasan yang jelas ingin sekali pergi ke suatu tempat tertentu, bahkan Anda sebelumnya tidak pernah secara khusus berada di tempat itu. Dan saat Anda ikuti keinginan itu, ternyata di situ Anda menjumpai suatu kejadian yang Anda memang ingin buktikan bahwa hal itu memang terjadi. Misal Anda menemukan bahwa ada seseorang sedang mencurangi di belakang Anda.
- Pernahkah Anda menuliskan 100 impian / harapan secara tertulis. Bahkan Anda tidak tahu bagaimana itu akan terwujud, Anda cuma yakin saja bakal terjadi, Anda cuma berkhayal saja betapa indahnya jika kesampaian. Dan beberapa tahun kemudian, saat Anda meninjau kembali ternyata beberapa impian itu sudah terjadi, dan beberapa terus menerus menyusul terjadi.
- Pernahkah Anda sedang menulis SMS ingin mengundurkan suatu jadual pertemuan dengan seseorang, namun tepat sebelum SMS itu Anda kirimkan tiba-tiba orang itu mengirim SMS atau menelepon Anda meminta jadualnya diundur seperti keinginan Anda?
- Atau sebaliknya, Anda sedang menelepon orang, atau sedang memberi sesuatu kepada seseorang, atau mendatangi rumah/kantor seseorang, dan lain-lain. Tiba-tiba orang itu mengatakan… “Ya ampun, aduh… saya baru saja membathin / membayangkan hal itu…, kok bisa ya….?”